Berapa Persen Keuntungan Saham Per Tahun

Strategi untuk Memaksimalkan Keuntungan Bulanan

Memaksimalkan berapa keuntungan saham per bulan membutuhkan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

Keuntungan berlipat-lipat ketika berhasil memilih saham yang tepat

Seperti yang sudah disebutkan di atas, investasi saham jangka panjang bisa dipraktekkan dengan mendiamkan sebuah saham dalam waktu yang lama. Tidak terpengaruh harga saham itu akan turun atau akan naik.

Tapi tentunya kamu punya target bahwa harga saham itu harus naik signifikan dibandingkan ketika pertama kali kamu membelinya. Berapa persen naiknya sukar diprediksi, tapi bisa memberikanmu kejutan.

Sangat mungkin sekali sebuah saham dengan harga Rp300, ketika kamu tunggu sampai 5 tahun, harganya naik jadi Rp30.000. Berapa persen kenaikannya? Sangat banyak, bukan?

Belum lagi dividen yang akan kamu dapatkan dari perusahaan. Untuk itulah kamu perlu menemukan perusahaan yang tepat. Jadi, berapa persen keuntungan ideal saham jangka panjang? Tidak bisa ditentukan dengan perhitungan biasa.

Memasang target yang realistis

Ketika memutuskan untuk trading saham kamu perlu memasang target. Namun, target ini tidak bisa sembarangan target, yang artinya kamu perlu realistis dalam menentukan keuntungan yang ingin didapat.

Berapa persen keuntungannya? Itu terserah kamu. Mendapatkan keuntungan antara 3 hingga 5 % saja sudah cukup bagus jika kamu bisa konsisten meraihnya setiap hari.

Walaupun bisa mendapatkan keuntungan setiap hari, kamu harus tetap bersabar karena ini bukan sekadar kegiatan main-main. Di trading saham pun kamu tidak bisa langsung mendapatkan hasil yang banyak. Harus bersabar menunggu sampai targetmu tercapai.

Capital Gain (Selisih Harga Saham)

Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika harga saham yang Anda beli naik, Anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan.

Sebagai contoh, Anda membeli 100 saham (1 lot) perusahaan ABC dengan harga Rp5.000 per lembar. Setelah beberapa waktu, harga saham naik menjadi Rp10.000 per lembar. Jika Anda menjual saham tersebut, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar (Rp10.000 - Rp5.000) × 100 = Rp500.000.

Keuntungan saham dari capital gain ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, hingga sentimen investor dan ekonomi global.

Sumber Keuntungan Investasi Saham

Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.

Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.

Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot

Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar

Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5

Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000

Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500

Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100

Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 =  Rp 750.000

Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000

Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000

Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.

Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.

Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).

Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.

Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.

Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.

Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.

Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan

Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Saham

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi berapa keuntungan saham per bulan, termasuk:

Seperti yang kita ketahui, pasar saham cenderung fluktuatif, dan pergerakan harga saham bisa dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, inflasi, suku bunga, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Pada bulan-bulan tertentu, pasar bisa mengalami kenaikan signifikan (bullish), sementara pada bulan lain bisa mengalami penurunan (bearish).

Saham dari perusahaan besar seperti blue-chip stocks biasanya lebih stabil, namun kenaikan harga mereka cenderung lebih lambat dibandingkan dengan saham perusahaan kecil yang mungkin mengalami pertumbuhan cepat tetapi juga memiliki risiko lebih tinggi.

Investasi jangka panjang biasanya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Bulan demi bulan, mungkin tidak ada perubahan signifikan, tetapi dalam jangka panjang, kenaikan harga saham bisa jauh lebih terlihat.

Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.

Memperoleh Dividen

Kemudian, keuntungan kedua yang akan kamu dapatkan saat berinvestasi saham adalah pendapatan dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham yang besarannya berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.

Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki investor, maka perolehan nilai dividen juga akan semakin besar yang diterima dari perusahaan.

Perolehan dividen dalam bentuk laba, umumnya akan dibagikan dalam jangka waktu satu tahun sekali yang keputusan pembagiannya akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.

Setiap emiten memiliki kebijakan yang berbeda, ada yang membagikan dividen 1 kali, 2 kali, 3 kali setahun, bahkan ada juga yang tidak membagikan dividen.

Pada saat berlangsungnya RUPS ini, perusahaan akan membahas dan menentukan nominal yang akan diberikan dengan tiga hal penting yang dipertimbangkan, yaitu Dividen Payout Ratio (DPR), jumlah saham yang beredar, serta laba bersih yang didapatkan perusahaan.

Saat investor telah resmi mendapatkan bagian dividen, maka secara tidak langsung investor tersebut telah diakui sebagai bagian dari pemilik perusahaan.

Dengan demikian, dividen dapat dikatakan sebagai passive income atau pendapatan pasif karena investor hanya perlu menunggu profit perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa harus banyak melakukan aktivitas trading.

Selain itu, melalui dividen ini kamu bisa merancang program pensiun dengan berinvestasi secara rutin pada instrumen investasi yang berpotensi tumbuh di atas inflasi, salah satunya adalah saham.

Namun, sebaiknya saham yang dipilih untuk berinvestasi harus berasal dari perusahaan yang memiliki fundamental bagus, serta terus mencatatkan pertumbuhan laba yang stabil sehingga jumlah dividen yang dibagikan akan naik setiap tahunnya.

Contoh Potensi Keuntungan Saham

Untuk memberikan gambaran lebih konkret tentang berapa keuntungan saham per bulan, mari kita lihat contohnya. Kita bisa menggambarkan situasinya sebagai berikut, misalkan kamu berinvestasi Rp10 juta di saham perusahaan teknologi besar. Jika saham tersebut naik 5 persen dalam sebulan, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 ribu. Namun, ini hanyalah contoh sederhana. Dalam kenyataannya, pergerakan saham bisa naik dan turun, dan keuntungan bulanan tidak selalu bisa diprediksi.

Di sisi lain, jika kamu memilih saham yang memberikan dividen, keuntunganmu bisa datang tidak hanya dari kenaikan harga saham tetapi juga dari dividen yang dibayarkan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan yang membayar dividen sebesar 6 persen per tahun mungkin memberikan dividen bulanan sebesar 0,5 persen. Ini berarti, jika kamu memiliki saham senilai Rp10 juta, kamu bisa mendapatkan dividen bulanan sekitar Rp50 ribu.

Baca juga: Dividen Saham Masuk Kemana? Yuk, Baca di Sini!